Saturday 30 June 2012

فِعِلْ اْلأمَرْ FI'IL AMAR (Kata Kerja Perintah)

فِعِلْ اْلأمَرْ
FI'IL AMAR (Kata Kerja Perintah)

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu : Drs. Mujahid,M.Ag








Disusun Oleh:

Dedy Nur Hidayat (10410061)
Kelas : F



PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011





BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kita kaum muslim memaklumi, bahwa bahasa arab adalah bahasa Al-qur’an. Setiap orang muslim yang bermaksud menyelami ajaran Islam yang sebenarnya dan lebih mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya, yaitu Qur’an dan Hadist.
Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam, mengerti akan ilmu Nahwu bagi mereka yang akan memahami Al-qur’an Hukumnya Fardhu’ain.
Di dalam behasa arab sendiri terdapat kata kerja atau kata perintah, di dalam Ilmu nahwu sendiri kata kerja atau perintah ini disebut dengan Fi’il Amar. Maklah ini akan mengupas tentang apa itu Fi’il Amar dan bagaimana kaidah-kaidahnya.



B. RUMUSAN MASALAH
Makalah ini memiliki beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa itu fi’il Amar?
2. Bagaimana cara membentuk fi’il Amar?
3. Apa ciri-ciri fi’il Amar?


C. TUJUAN PENULISAN
Tujan dari penulisan Makalah ini adaah:
1. Untuk mengetahui apa itu fi’il Amar
2. Untuk mengetahui kaidah-kaidah dan penerapannya
3. Bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari















BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian فِعِلْ الأَمَرْ
فِعِل الأَمَرْ adalah kata kerja yang mengandung perintah dengan tuntutan untuk mendapatkan sesuatu hasil setelah kalimat perintah ungkapan atau fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari: أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا - أَنْتِ – أَنْتَ ( kamu berdua lk/pr, kamu sekalian lk, kamu sekalian pr, kamu lk, kamu pr ) 1
B. Cara membuat فِعِلْ الأَمَرْ

1. TSULA TSIY MUJARROD
Cara membuat فِعِلْ الأَمَرْ bagi fi’il yang asli tiga huruf ialah berpedoman kepada fi’il mudhori’nya dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Ya’ mudhori’ dibuang. Bila setelah dibuag ya’nya, hurf pertamanya sukun, maka harus ditambah hamzah washol didepannya. Harokatnya: bila huruf kedua sebelum akhir dlomah, maka harokatnya dlomah.bila huruf kedua sebelum akhirnya fathah atau kasroh maka harokatnya: kasroh (hamzah washol itu, bila ditegah kalimat, maka tidak terbaca)
Contoh:

فَكْتُبْ - أُكْتُبْ - يَكْتُبُ = Tulislah

b) Bila setelah dibuang ya’ mudlora’ahnya, huruf permulaanya , terdiri dari huruf hidup (dlomah atau fathah atau kasroh) maka langsung itulah yang menjadi fi’il amarnya tanpa ada tambahan.
Contoh :

يَقُوْلُ – قُلُ = Katakanlah

c) Apabia setelah dibuang ya mudlora’ahnya itu huruf permulaanya, terdiri dari hamzah sukun, maka boleh mengikuti cara pertama, atau mengikuti cara pertama, atau mengikuti cara kedua dengan membang hamzah sukun itu.


Contoh :

يَأكُلُ – اُأْكُلْ – اَوْكُلْ = Makanlah

2. TSULA TSIY MAZID DAN RUBA’IY
Bagi fi’il tsula tsiy mazid dan ruba’iy, cara membuat fi’il amarnya sama, yaitu dengan memperhatikan fi’ il madhi’ dan fi’il mudhori’nya. Jumlah huruf dan harokat fi’il amar, sama dengan fi’il madhi’nya. Hanya saja huruf kedua sebelum akhir, mengiuti fi’il mudhori’nya. Contoh masing-masing wazan:
a) Wazan af’ala اَفْعَلَ- يُفْعِلُ - اَفْعِلْ

اَرْسَلَ – يُرْسِلُ – اَرْسِلْ = Kirimlah

b) Wazan fa’ala فَعِّلْ فَعَلَ – يُفْعِّلُ –

عَلَّمَ – يُعَلِّمُ - عَلِّمْ = Ajarkanlah

c) Wazan fa- ‘ala فَاعَلَ – يُفَاعِلُ – فَاعِلْ

قَاتَلَ – يُقَاتِلُ – قَاتِلْ = Perangilah

d) Wazan tafa-‘ala تَفَاعَلَ – يَتَفَاعَلُ – تَفَاعَلْ

تَعَاوَنَ – يَتَعَاوَنُ – تَعَاوَنْ = bertolong- tolonglah

e) Wazan tafa’ala تَفَعَّلَ – يَتَفَّلُ – تَفَعَّلْ

تَعَلَّمْ – يَتَعَلَّمُ - تَعَلَّمْ = Belajarlah
f) Wazan ifta’ala اِفْتَعَلَ – يَفْتَعِلُ – اِفْتِعَلْ

اِغْتَسَلَ – يَغْتَسِلُ – اِغْتَسِلْ = Mandilah

g) Wazan infa’ala اِنْفَعَلَ – يَنْفَعِلُ – اِنْفَعِلْ

اِنْفَـتَحَ – يَنْفَتِحُ – اِنْفَتِحْ = Terbukalah

h) Wazan Istaf’ala اِسْتَفْعَلَ – يَسْتَفْعِلُ – اِسْتَفْعِلْ

اِسْتَغْفَرَ – يَسْتَغْفِرُ – اِسْتِغْفَرْ = Mohon Ampunlah

(ke delapan wazan diatas merupakan wazan yang sering dipakai)2

C. Contoh
Fa'il

Fi'il Amar


Tarjamah


أَنْتَ
اِفْعَلْ
= (engkau -lk) kerjakanlah!
أَنْتِ
اِفْعَلِيْ
= (engkau -pr) kerjakanlah!
أَنْتُمَا
اِفْعَلاَ
= (kamu berdua) kerjakanlah!
أَنْتُمْ
اِفْعَلُوْا
= (kalian -lk) kerjakanlah!
أَنْتُنَّ
اِفْعَلْنَ
= (kalian -pr) kerjakanlah!




Contoh dalam kalimat: dari fi'il عَمِلَ (= beramal, bekerja) menjadi Fi'il Amar:
اِعْمَلْ لآِخِرَتِكَ
= bekerjalah untuk akhiratmu (lk)
اِعْمَلِيْ لآِخِرَتِكِ
= bekerjalah untuk akhiratmu (pr)
اِعْمَلاَ لآِخِرَتِكُمَا
= bekerjalah untuk akhirat kamu berdua
اِعْمَلُوْا لآِخِرَتِكُمْ
= bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)
اِعْمَلْنَ لآِخِرَتِكُنَّ
= bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)
Dari fi'il أَقَامَ (=mendirikan) menjadi Fi'il Amar:
أَقِمْ صَلاَتَكَ
= dirikanlah shalatmu (lk)
أَقِمِيْ صَلاَتَكِ
= dirikanlah shalatmu (pr)
أَقِمَا صَلاَتَكُمَا
= dirikanlah shalat kamu berdua
أَقِيْمُوْا صَلاَتَكُمْ
= dirikanlah shalat kalian (lk)
أَقِمْنَ صَلاَتَكُنَّ
= dirikanlah shalat kalian (pr)
Sebagai catatan, bila huruf akhir yang sukun dari sebuah Fi'il bertemu dengan awalan Alif-Lam dari sebuah Isim Ma'rifah, maka baris sukun dari huruf akhir fi'il tersebut berubah menjadi baris kasrah. Contoh:
الصَّلاَةَ
+
أَقِمْ
=
أَقِمِ الصَّلاَةَ

(=shalat)

(=dirikanlah)

(=dirikanlah shalat)




D. Ciri – Ciri Fi’il Amar

1. Ciri (tanda) fi’il Amar dapat dilihat pada huruf terakhir.
a. Sukun (disukun) bagi huruf shahih selain fi’il Mudha’af
Contoh:
كَتَبَ – يَكْتُبُ – اُكْتُبْ
قَرَأَ – يَقْرَأُ - اِقْرَأْ
جَلَسَ – يَجْلِسُ – اِجْلَسْ
b. Membuang huruf akhirnya, bagi huruf ‘ilat (alif, wawu , dan ya’)
Contoh:
دَعَا – يَدْعُوْ – اُدْعُ
رَأَى – يَرَى – رَ
فَرَّ – يَفِرُّ – فِرُّ

c. Difathah huruf akhirnya bagi yang Mudha’af, yaitu fi’il yang kelihatannya tasydid.
Contoh:
ظَنَّ – يَظُنُّ – ظُنُّ
مَسَّ – يَمَسَّ – مَسَّ
فَرَّ – يَفِرُّ - فِرُّ
2. Fi’il Amar itu bisa menerima nun Taukhid disamping menunjukan perintah itu.
Contoh:
Bersungguh-sungguhlah engkau belajar اِجْتَهِدَنَّ فىِ الْمَطَالَعَةِ
Sungguh, diamlah kamu semua!3 اُسْكُتُنَّ



3. Hendaklah menunjukan permintaan.
4. Dapat dimasuki atau menerima ya’ mukhotobah.
5. Mengikuti wazan yang digunakan






































BAB III
KESIMPULAN
Fi’il amar adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.
Pelaku fi’il amar yaitu dhomir mukhatab yaitu
اَنْتَ = اِفْعَلْ
اَنْت = اِفْعَلِيْ
اَنْتُمَا = اِفْعَلاَ
اَنْتُنَّ = اِفْعَلُوْا
اَنْتُمْ = اِفْعَلْنَ
Cara membuat Fi’il Amar ada 3 cara, yaitu:

1. Tsula tsiy mujarrod
Cara membuat فِعِلْ الأَمَرْ bagi fi’il yang asli tiga huruf ialah berpedoman kepada fi’il mudhori’nya dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Ya’ mudhori’ dibuang.
b. Bila setelah dibuang ya’ mudlora’ahnya, huruf permulaanya , terdiri dari huruf hidup (dlomah atau fathah atau kasroh) maka langsung itulah yang menjadi fi’il amarnya tanpa ada tambahan.
c. Apabia setelah dibuang ya mudlora’ahnya itu huruf permulaanya, terdiri dari hamzah sukun, maka boleh mengikuti cara pertama, atau mengikuti cara pertama, atau mengikuti cara kedua dengan membang hamzah sukun itu.
2. Tsula tsiy mazid dan ruba’iy
Bagi fi’il tsula tsiy mazid dan ruba’iy, cara membuat fi’il amarnya sama, yaitu dengan memperhatikan fi’ il madhi’ dan fi’il mudhori’nya. Jumlah huruf dan harokat fi’il amar, sama dengan fi’il madhi’nya. Hanya saja huruf kedua sebelum akhir, mengiuti fi’il mudhori’nya.







DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Abubakar,1982, Tata Bahasa bahasa Arab Surabaya: Al-ikhlas
http://www.freewebs.com/arabindo/w13.htm
Anwar, Moch, 1992. Ilmu Nahwu. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Saya Belajar......



Oleh : Dedy eNHa

   Saya belajar . . . . . . .
   Bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain untuk  mencintai saya
   Saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang  yang saya cintai
  
   Saya belajar . . . . . . .
   Bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan
   Dan hanya beberapa detik saja untuk  menghancurkannya
  
   Saya belajar . . . . . . .
   Bahwa sahabat terbaik selalu ada bersama saya
   Untuk dapat melakukan banyak hal
   Dan kami selalu selalu mempunyai waktu terbaik untuk berbagi rasa
  
   Saya belajar . . . . . . . .
   Bahwa orang yang saya adalah kira jahat
   Justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya kembali
   Serta orang yang begitu perhatian sama saya
  
   Saya belajar . . . . . . . .
   Bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh
   Walaupun dipisahkan oleh jarak yang jauh
   Beberapa diantaranya menciptakan cinta yang sejati
  
   Saya belajar .............
   Bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian
   Sebagaimana yang saya inginkan
   Bukan berarti dia tidak tidak mencintai saya
  
   Saya belajar . . . . . . .
   Bahwa sebaik-baiknya pasangan itu
   Mereka pasti pernah melukai perasaan saya
   Dan untuk itu saya harus memaafkannya
  
   Saya belajar . . . . . . .
   Bahwa saya harus bisa mengampuni diri sendiri dan orang lain
   Jika tidak ingin dikuasai oleh perasaan bersalah terus menerus
  
   Saya belajar . . . . . . .
   Bahwa lingkungan dapat mempengaruhi kepribadian saya
   Namun saya harus bisa lebih bertanggung jawab
   Untuk apa yang telah saya lakukan
  
   Saya belajar . . . . . . .
   Bahwa dua manusia dapat melihat satu benda yang sama
   Tapi boleh jadi memiliki dua sudut pandang yang berbeda
  
   Saya belajar . . . . . . . .
   Tidak ada yang instant atau serba cepat didunia ini
   Semua membutuhkan proses dan pertumbuhan
   Kecuali bila saya ingin sakit hati . . . .
  
   Saya belajar . . . . . . . .
   Bahwa saya harus memilih
   Apakah menguasai sikap dan emosi
   Ataukah sikap dan emosi itu yang akan menguasai saya
  
   Saya belajar . . . . . . . .
   Bahwa saya punya hak untuk marah
   Tetapi itu bukan berarti
   Saya harus benci dan berlaku bengis pada orang lain.
  
   Saya belajar . . . . . . . . .
   Bahwa kata-kata manis tanpa tindakan
   Adalah saat perpisahan dengan seseorang
   Yang benar-benar sangat saya cintai
  
   Saya belajar . . . . . . . . . .
   Bahwa orang-orang yang saya kasihi
   Justru sering kali diambil segera
   Dari kehidupan saya
  
   Love doesn't make the world go round.
   Love is what makes the ride worth while